Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mengulik Lagi Fakta Suporter Dilarang Tandang di Kompetisi Indonesia, sampai Kapan?

Mengulik Lagi Fakta Suporter Dilarang Tandang di Kompetisi Indonesia, sampai Kapan?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-04 19:30:02
Dilihat:6 Pujian
Pemandangan langka dan indah tersaji saat laga Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta BRI Super League 2025/2026 sudah di depan mata. Berdasarkan jadwal, kasta teratas balbalan Indonesia akan dimulai pada 8 Agustus pekan depan.

Sejauh ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator belum bisa memastikan apakah larangan kehadiran suporter di laga kandang bakal dicabut atau malah berlanjut.

Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB belum lama ini menyatakan pihaknya sudah memberikan prposal kepada pihak kepolisian selaku penangung jawab utama keamanan dan ketertiban di dalam negeri.

Ferry Paulus berharap, keputusan terkait boleh tidaknya suporter hadir di laga away akan diputuskan dalam beberapa hari ke depan atau sebelum kick off BRI Super League 2025/2026.

"Kami lagi melakukan finalisasi, terutama untuk sinkronisasi kepada pihak kepolisian. Mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan akan ada keputusan. Proposal yang kita sampaikan kepada pihak kepolisian," kata Ferry Paulus, Minggu (3/8/2025).


2 Alternatif

Aksi suporter Persib Bandung pada laga leg 1 final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 versus Madura United di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (26/5/2024). (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Terkait isi proposal, Ferry Paulus menjelaskan ada dua alternatif yang mereka sampaikan kepada pihak kepolisian.

Pertama, kata Ferry Paulus, PT LIB sejatinya ingin memberikan lampu hijau kepada suporter tamu untuk bisa mendampingi tim kesyangannya di kandang lawan. Hanya saja itu tak berlaku bagi semua kontestan, terlebih bila menyangkut rivalitas yang berpotensi menimbulkan gesekan.

"Alternatif yang pertama adalah memberikan permohonan suporter tamu untuk bisa hadir dengan status tanpa masalah, artinya tidak ada rivalitas seperti misalnya Persib dan Persija dan sebagainya," kata Ferry Paulus.

Alternatif kedua, masih menurut Ferry Paulus, lembaga yang dipimpinnya membeberkan terobosan kepada kepolisian dan ini terkait ticketing system.

"Yang kedua adalah membuat terobosan mencari satu sistem yang sedang difinalisasi dan sudah kita presentasikan kepada pihak kepolisian yaitu ticketing system," Ferry Paulus.


Pertimbangan PSSI

Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, pada 22 Oktober 2022 menjadi pemantik dilarangnya suporter tamu hadir di kandang lawan. Keputusan PSSI mendapat dukungan dari induknya, FIFA.

Wacana dicabutnya pelarangan sebenarnya sempat muncuat jelang berakhirnya musim 2024/2025. Namun, Ketum PSSI, Erick Thohir, malah sebaliknya. Eks Presiden Inter Milan justru ingin memperpanjang larangan.

Hal tersebut dilontarkan Erick Thohir saat Kongres Biasa PSSI 2025 di Jakarta pada Juni lalu.

"Belum. Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment," ketus Erick Thohir saat itu.

Dilema memang. Di satu sisi ada yang berharap larangan segera dicabut, tapi di sisi lain trauma Tragedi Kanjuruhan masih terus membayangi.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}