Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / IGK Manila Meninggal Dunia: Sosok Penting di Balik Medali Emas SEA Games 1991 dan Juara Liga Indonesia Persija 2001

IGK Manila Meninggal Dunia: Sosok Penting di Balik Medali Emas SEA Games 1991 dan Juara Liga Indonesia Persija 2001

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-18 15:30:02
Dilihat:0 Pujian
IGK Manila, Ketua Pelaksana Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Jakarta, Minggu(15/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun).
Daftar Isi
  • Kiprah Gemilang Bersama Timnas Indonesia
  • Prestasi IGK Manila di Persija Jakarta
  • Latar Belakang dan Kontribusi Lain IGK Manila

Jakarta - Dunia sepak bola Indonesia kembali diselimuti kabar duka mendalam. I Gusti Kompyang (IGK) Manila, salah satu tokoh sentral dalam sejarah olahraga nasional, telah meninggal dunia.

Beliau mengembuskan napas terakhir pada Senin, 18 Agustus 2025, pagi WIB, tepatnya pukul 08.59 WIB di Rumah Sakit Bunda Menteng, Jakarta Pusat. Dia meninggal pada usia 83 tahun. 

Kabar duka ini secara resmi disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persija Jakarta, Ferry Indra Sjarief. Kepergian IGK Manila meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah olahraga nasional. Sosoknya dikenal luas atas dedikasi dan kontribusinya yang tak terhingga.

IGK Manila adalah mantan manajer Timnas Indonesia dan Persija Jakarta yang legendaris, dikenal atas kepemimpinan visionernya. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem sejak 2020, menunjukkan peran aktifnya di berbagai bidang. Partai NasDem turut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian figur penting ini.

Rencananya, jenazah IGK Manila disemayamkan terlebih dahulu di ABN Partai NasDem sebelum dimakamkan. Ini menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi sosok yang telah banyak berjasa bagi kemajuan sepak bola dan olahraga Indonesia. Warisan dan semangatnya akan terus dikenang.


Kiprah Gemilang Bersama Timnas Indonesia

Bintang Film Jet Li (tengah) berfoto bersama Ketua Pelaksana, IGK Manila pada Pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (13/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Nama IGK Manila dikenal luas atas perannya yang krusial sebagai manajer Timnas Indonesia. Salah satu puncak prestasinya adalah keberhasilannya membawa skuad Garuda meraih medali emas pada ajang SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Prestasi ini bukan sekadar kemenangan, melainkan salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah sepak bola Tanah Air yang tak terlupakan.

Pada final SEA Games 1991, Timnas Indonesia menunjukkan semangat juang yang luar biasa saat menghadapi rival kuat, Thailand.

Pertandingan berlangsung sengit dan berakhir 0-0 hingga babak perpanjangan waktu. Ketegangan memuncak saat laga harus ditentukan melalui adu penalti, dan Timnas Indonesia berhasil menang dengan skor 4-3.

Kemenangan bersejarah tersebut mengukir nama IGK Manila sebagai manajer yang visioner dan sukses. Ia mampu membawa Garuda terbang tinggi di kancah Asia Tenggara, mengakhiri dahaga gelar. Momen ini selalu dikenang oleh para penggemar sepak bola nasional sebagai bukti nyata dari dedikasi dan kepemimpinannya.


Prestasi IGK Manila di Persija Jakarta

Komite Pemilihan Ketua PSSI, Agum Gumelar (kiri) dan IGK Manila hadir menyaksikan debat  terbuka enam caketum PSSI 2016-2010 di Hall SCTV Tower, Jakarta, Selasa (4/10).

Selain kiprahnya yang gemilang bersama Timnas Indonesia, IGK Manila juga memiliki jejak yang tak kalah cemerlang bersama Klub Ibu Kota. Beliau turut mengantarkan Persija Jakarta meraih gelar juara Liga Indonesia pada 2001. Ini adalah pencapaian luar biasa yang mengukuhkan posisi Macan Kemayoran sebagai salah satu tim terkuat di Indonesia.

Pada final Liga Indonesia 2001, Persija Jakarta menunjukkan dominasinya dengan berhasil mengalahkan PSM Makassar. Pertandingan yang penuh tensi tersebut berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persija. Laga final yang mendebarkan itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, menjadi saksi bisu kejayaan tim.

IGK Manila memutuskan meninggalkan Persija pada 2007. Keputusan tersebut diambil karena alasan usia dan kesehatan yang mulai menurun, sebuah langkah bijak untuk fokus pada diri. Meskipun demikian, warisan dan kontribusinya di Persija Jakarta tetap abadi, menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.


Latar Belakang dan Kontribusi Lain IGK Manila

IGK Manila lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, mengawali perjalanan hidupnya dengan penuh dedikasi. Ia mengawali karier di dunia militer dengan masuk Akademi Militer Nasional pada 1964, menunjukkan disiplin tinggi. Pangkat terakhirnya adalah Mayor Jenderal TNI AD (POM ABRI), sebuah pencapaian yang membanggakan.

Selain sepak bola, IGK Manila juga dikenal luas sebagai tokoh olahraga nasional multifungsi yang berdedikasi. Ia bahkan memiliki julukan 'Bapak Wushu', sebuah pengakuan atas perannya yang sangat besar dalam pengembangan olahraga wushu di Indonesia. Kontribusinya melampaui satu cabang olahraga.

Tidak hanya di bidang olahraga, IGK Manila juga terkenal karena perannya dalam Operasi Giring Gajah. Operasi ini dikenal juga sebagai Operasi Ganesha yang dilaksanakan pada tahun 1982 di Sumatera. Tujuannya adalah memindahkan gajah dari pemukiman transmigran kembali ke habitat aslinya, menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan satwa.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}