Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 4 PR yang Masih Perlu Dibenahi Timnas Indonesia seusai Hadapi Chinese Taipei dan Lebanon

4 PR yang Masih Perlu Dibenahi Timnas Indonesia seusai Hadapi Chinese Taipei dan Lebanon

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-09-10 12:30:02
Dilihat:1 Pujian
Pemain Timnas Indonesia berfoto sesaat jelang melawa Lebanon pada laga FIFA Matchday yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mendapatkan sejumlah pekerjaan rumah setelah membawa anak asuhnya melewati dua pertandingan melawan Chinese Taipei dan Lebanon pada FIFA Matchday periode September 2025.

Dari dua pertandingan tersebut, Timnas Indonesia bisa mengamankan kemenangan (5-0) atas Chinese Taipei pada laga pertama (5/9/2025). Adapun duel kedua melawan Lebanon (8/9/2025) berakhir tanpa pemenang dengan skor akhir 0-0.

Dua laga persahabatan internasional tersebut, menjadi bekal berharga bagi skuad Garuda untuk mempelajari skema baru yang diterapkan Kluivert menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Oktober 2025.

Setidaknya, masih ada beberapa pekerjaan rumah skuad Merah Putih yang harus segera dirampungkan Patrick Kluivert dan jajarannya menjelang dua laga krusial tersebut. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 

 

 


Masalah Ketajaman

Pemain Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra, berebut bola dengan pemain Timnas Lebanon, Hussein Sharafeddine, dalam laga FIFA Matchday 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Indonesia memang memiliki performa yang sangat mengesankan saat menghadapi Chinese Taipei pada laga pertama. Namun, kemenangan enam gol tanpa balas ini memang tak layak dibanggakan karena kualitas lawan berada jauh di bawahnya.

Sementara itu, ketika berjumpa tim yang secara kualitas lebih setara, yakni Lebanon, skuad Merah Putih mengalami kesulitan untuk menciptakan peluang. Ini tak terlepas dari permainan defensif dari kubu lawan yang menumpuk banyak pemain di belakang.

Hasilnya, skuad Garuda gagal menghasilkan satu pun tembakan tepat sasaran pada laga ini. Situasi semacam ini tentu harus menjadi evaluasi bagi Timnas Indonesia jelang duel kontra Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang.


Penciptaan Peluang

Gelandang Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya dalam laga melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025). (Bola.com/Abdul Aziz)

Tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia dalam menghasilkan peluang memang terlihat lebih mencolok saat menghadapi Lebanon. Tim lawan yang menerapkan pendekatan ‘parkir bus’ sangat sulit ditembus Skuad Garuda.

Saat menghadapi Chinese Taipei, Rizky Ridho dan kawan-kawan setidaknya bisa mengukir 15 chances created. Namun, angka ini mengalami penurunan drastis ketika menghadapi Lebanon karena hanya menghasilkan enam peluang.

Jika ingin menggunakan pendekatan ball-possession saat menghadapi Irak dan Arab Saudi, Patrick Kluivert tentu harus bisa merancang skema-skema baru agar anak asuhnya bisa memiliki lebih banyak opsi dan alternatif untuk mencetak peluang.


Terpancing Emosi

Dalam beberapa momen, pemain berusia 21 tahun ini menampilkan aksi-aksi individu yang mengesankan. Miliano juga beberapa kali mengirimkan umpan silang ke area kotak penalti. (Bola.com/Abdul Aziz)

Permainan keras yang diperlihatkan Lebanon pada laga ini juga harus menjadi pelajaran berharga bagi skuad Merah Putih, agar tidak mudah terpancing emosi yang bisa memberikan efek negatif di lapangan.

Lebanon memang kerap memicu kemarahan para pemain Timnas Indonesia, terutama melalui pelanggaran-pelanggaran keras yang berbahaya. Bahkan, tak jarang kedua kubu terlibat friksi karena situasi yang memanas.

Timnas Indonesia tentu harus bisa lebih berhati-hati agar tak mudah terpancing emosi. Sebab, Arab Saudi dan Irak bisa saja menggunakan pendekatan serupa. Jika tak bisa mengatasi emosi, skuad Garuda bisa menanggung kerugian.

 


Mencari Komposisi Terbaik

Pekerjaan rumah yang juga menanti Patrick Kluivert seusai dua pertandingan ini ialah merumuskan komposisi terbaik Timnas Indonesia yang akan diturunkan pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sebab, dari dua laga ini, skuad Garuda menurunkan komposisi yang sangat berbeda. Satu-satunya pemain yang diturunkan sebagai starter pada dua laga ini hanyalah Emil Audero di bawah mistar gawang.

Kemungkinan, komposisi utama yang akan digunakan Kluivert ialah nama-nama yang diturunkan saat menghadapi Lebanon. Namun, masih ada lubang-lubang yang bisa diperbaiki oleh Timnas Indonesia.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}