Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Deretan Striker Ganas di Liga Indonesia yang Dinaturalisasi untuk Bantu Timnas Indonesia, Terdekat Ada Ciro Alves

Deretan Striker Ganas di Liga Indonesia yang Dinaturalisasi untuk Bantu Timnas Indonesia, Terdekat Ada Ciro Alves

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-06 11:30:02
Dilihat:0 Pujian
Ciro Alves, eks Persib Bandung yang gabung Malut United di BRI Super League 2025/26. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Jakarta - Penyerang asing Malut United, Ciro Alves, berpeluang besar untuk melanjutkan tradisi para pemain asing yang menjalani proses naturalisasi demi membantu lini serang Timnas Indonesia.

Peluang yang dimiliki Ciro Alves memang sangat terbuka. Jika mengacu regulasi FIFA dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, pemain asal Brasil itu bisa saja mengajukan kewarganegaraan Indonesia.

Dalam peraturan FIFA, yang tertuang dalam Pasal 7 tentang Kelayakan Bermain untuk Tim Nasional, seorang pemain harus tinggal di negara tersebut dalam jangka waktu tertentu, minimal lima tahun jika mulai tinggal setelah usia 18 tahun.

Sebagai informasi, Ciro Alves sudah berkarier di Indonesia sejak pertama kali memperkuat Persikabo 1973 pada 2019. Sejak saat itu, dia telah meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada 2023/2024 dan 2024/2025 bersama Persib Bandung.

Kini, penyerang yang membantu Timnas Brasil U-20 meraih runner-up di Piala Dunia U-20 2009 itu masih cukup tajam bersama Malut United di BRI Super League 2025/2026. Dia telah mencetak empat gol untuk Laskar Kie Raha dari 10 laga.

Jika Ciro benar-benar mendapatkan status WNI, dia bakal melanjutkan jejak para pendahulunya. Ada sederet pemain asing yang memutuskan menjalani naturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 


Ilija Spasojevic

Berselang satu menit Ilija Spasojevic membawa Timnas Garuda unggul 4-0. Gol yang kembali dicetaknya setelah hampir 4 tahun tersebut dicetak dengan menggunakan tumit kaki kanannya memanfaatkan umpan Asnawi Mangkualam. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Semenjak memutuskan menjadi warga negara Indonesia, Ilija Spasojevic sebetulnya sempat diharapkan menjadi sosok mesin gol yang andal bagi Timnas Indonesia. Rekam jejaknya di kompetisi domestik sangat meyakinkan.

Dia menjadi salah satu pemain yang kerap meramaikan daftar pencetak gol terbanyak, terutama di era Liga 1. Salah satu periode terbaiknya ialah ketika Spaso menjadi top scorer Liga 1 2021/2022 sekaligus membawa Bali United meraih gelar juara.

Sebelumnya, dia juga pernah merasakan gelar juara Liga 1 2019 bersama Serdadu Tridatu. Adapun gelar pertamanya di Indonesia diraih bersama Bhayangkara FC ketika menjadi kampiun pada edisi 2017. Ketajaman itu juga masih berlanjut pada musim berikutnya, yakni 2022/2023.

Meskipun dikenal ganas di kompetisi domestik, Spaso memang tak cukup bersinar bersama Timnas Indonesia. Dia tercatat hanya bisa mengukir 10 caps saja, dan menyumbangkan lima gol untuk Skuad Merah Putih.

 


Alberto Goncalves

Striker Timnas Indonesia, Beto Goncalves, menyapa suporter usai mengalahkan Timor Leste pada laga Piala AFF 2018 di SUGBK, Jakarta, Selasa (13/11). Indonesia menang 3-1 atas Timor Leste. (Bola.com/Yoppy Renato)

Striker lainnya yang juga pernah menjadi salah satu mesin gol berbahaya di Indonesia ialah Alberto Goncalves. Beto, sapaan akrabnya, punya rekam jejak yang mentereng meski sering kali berpindah-pindah klub.

Sejak memutuskan berkarier dan menetap di Indonesia, pemain asal Brasil itu sering mewarnai daftar pencetak gol terbanyak. Dia pernah menjadi top scorer ISL 2011/2012 ketika memperkuat Persipura Jayapura.

Pada ISC A 2016, dia juga berhasil merebut gelar serupa setelah mengoleksi 25 gol. Bahkan, ketika usianya sudah beranjak senja, ia juga masih bisa menjadi top scorer di Liga 2 ketika membantu Persis Solo meraih gelar juara pada 2021.

Sayangnya, masa pengabdian Beto untuk Timnas Indonesia tak berlangsung lama. Dia hanya mampu bertahan selama dua tahun saja, yakni pada periode 2018-2019. Kontribusinya mencapai 10 gol dan 1 assist dari 10 pertandingan.

 


Greg Nwokolo

Pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo, saat sesi latihan di Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (22/8). Latihan tersebut untuk persiapan jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Greg Nwokolo menjadi pesepak bola asal Afrika generasi pertama yang memutuskan untuk menjalani proses naturalisasi. Ketika itu, dia masih dikenal sebagai salah satu striker asing yang paling berbahaya di Indonesia.

Secara regulasi, Greg memang punya kans untuk menjadi WNI karena sudah bermain di Indonesia sejak 2004. Setelah melewati berbagai rumor, pemain asal Nigeria itu resmi jadi WNI pada 10 Oktober 2011.

Debutnya bersama Timnas Indonesia pun tercipta pada laga melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Asia 2015. Sejak jadi WNI, Greg tercatat mengukir dua gol dari total delapan penampilan bersama Tim Garuda.

Bisa dibilang, kiprah Greg selama memperkuat Timnas Indonesia tak cukup meninggalkan kesan. Setelah sempat jadi andalan pada 2013, dia absen lama bersama skuad Garuda, dan baru kembali bermain pada 2019.

 


Cristian Gonzales

Penyerang Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, berduel dengan Suttinun Phukhom pada laga Piala AFF 2010.(AFP/Romeo Gacad)

Penyerang naturalisasi yang punya kiprah cukup fenomenal bersama Timnas Indonesia ialah Cristian Gonzales. Striker asal Uruguay tersebut memang sudah cukup lama berkarier di Indonesia, dan menjadi salah satu mesin gol yang disegani.

Status warga negara Indonesia (WNI) diperoleh Cristian Gonzales pada 3 November 2010. Bomber yang identik dengan julukan El Loco itu jadi andalan mendiang Alfred Riedl saat Skuad Garuda menghadapi Piala AFF 2010.

Pada turnamen debutnya itu, El Loco juga ikut membantu Timnas Indonesia lolos hingga final, meski akhirnya ditumbangkan Malaysia pada penentuan gelar juara. Pada momen inilah, Gonzales mengukir prestasi yang meninggalkan kesan bersama Skuad Garuda.

Sepanjang kariernya, striker ganas yang kini telah memutuskan gantung sepatu dari dunia profesional itu sudah membukukan total 13 gol dari 31 caps bersama Timnas Indonesia di berbagai laga internasional.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}