Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kalah dari Madura United di BRI Super League, Pelatih Persijap Menyinggung Insiden Kartu Merah

Kalah dari Madura United di BRI Super League, Pelatih Persijap Menyinggung Insiden Kartu Merah

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-10 00:30:02
Dilihat:3 Pujian
Mario Lemos, pelatih Persijap Jepara di BRI Super League 2025/26. (Dok. ileague.id)

Pamekasan - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, merasa sangat kecewa dengan kekalahan yang diderita anak asuhnya saat bertandang ke markas Madura United pada laga pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Minggu (9/11/2025) malam WIB itu, Persijap harus pulang dengan tangan hampa setelah kalah 1-2 dari Madura United.

Laskar Kalinyamat sejatinya berhasil unggul lebih dahulu pada menit kedua lewat gol Indra Arya Wiguna. Sayangnya, karena kalah jumlah pemain, mereka kebobolan dua gol lewat Jorge Mendonca (45+5’) dan Aji Kusuma (90+3’).

Dalam laga ini, Persijap harus mendapatkan dua kartu merah untuk Dicky Kurniawan (33’) dan Zahran Rizki Alamsah (90+5’). Sedangkan Laskar Sappe Kerrap juga menerima kartu merah untuk Taufik Hidayat (61’).

“Kami merasa kecewa dengan kekalahan ini. Kami bermain nyaris sepanjang laga dengan 10 pemain, lalu kebobolan dua gol, pada akhir babak pertama dan akhir babak kedua. Ini sangat mengecewakan, sangat berat,” kata Mario Lemos seusai laga, Minggu (9/11/2025).

 

Ogah Komentari Wasit

Soal dua kartu merah yang diperoleh anak asuhnya, Mario Lemos tak ingin menyinggung soal wasit. Namun, dia berharap dua pemain muda yang harus menerima kartu merah ini bisa memetik pelajaran berharga.

“Saya tidak akan berbicara apa pun soal wasit. Ini pekerjaan saya sebagai pelatih, tidak ada alasan untuk mengomentari wasit. Memang saya tidak bisa melihat tayangan ulang dari gol lawan, jadi saya tidak tahu,” katanya.

“Yang jelas, kami harus belajar dari laga ini. Apalagi, ada banyak pemain muda di laga ini. Dicky dan Zahran adalah pemain-pemain muda. Ini pertama kali bagi Zahran bermain di kasta tertinggi. Mereka harus belajar dari kesalahannya,” imbuhnya.

 


Kalah Jumlah Pemain

Juru taktik asal Portugal itu tak menampik jika kartu merah yang didapatkan Dicky pada babak pertama jadi salah satu hambatan terbesar bagi anak asuhnya untuk bisa mengimbangi Laskar Sappe Kerrab pada laga ini.

Namun, Mario tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Sebab, menurut dia, Laskar Kalinyamat telah berjuang mati-matian untuk bisa membawa pulang satu poin dari laga tandang kali ini.

“Jika bermain dengan 10 pemain dan ini sudah kami alami beberapa laga sebelumnya. Kalah jumlah pemain melawan Madura United, kami hanya bisa berusaha survive dan berupaya setidaknya mendapatkan satu poin. Dan itulah yang dilakukan pemain. Mereka sudah melakukan yang terbaik,” katanya.

 

Tidak Beruntung

Sementara itu, pemain asing Persijap, Carlos Franca, menyinggung soal ketidakberuntungan timnya dari hasil ini. Kartu merah memang lagi-lagi jadi kendala yang menghambat Persijap untuk bisa tampil optimal.

“Kami memulai pertandingan ini dengan baik. Namun, karena mendapatkan kartu merah, sangat sulit bagi kami bermain dengan 10 pemain. Kami merasa tidak beruntung sehingga meraih hasil ini,” ujarnya.


Persaingan di BRI Super League

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}