Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mendedah Jejak Karier Alexander Zwiers, Direktur Teknik PSSI yang Kenyang Pengalaman di Asia

Mendedah Jejak Karier Alexander Zwiers, Direktur Teknik PSSI yang Kenyang Pengalaman di Asia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-27 12:30:03
Dilihat:5 Pujian
Alexander Zwiers pada perkenalan sebagai Direktur Teknik PSSI. (Liputan6.com/Theresia Melinda Indrasari)

Jakarta - PSSI akhirnya resmi mengumumkan Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik (Dirtek) terbarunya. Juru taktik asal Belanda ini memiliki pengalaman yang merentang cukup panjang di Asia.

Pengalamannya di Asia inilah yang menjadi satu di antara alasan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menunjuk Alexander Zwiers menjadi dirtek yang baru. Menurut Erick, ini sangat penting untuk memahami konteks persepakbolaan di Indonesia.

"Kembali, kami kan dalam memilih direktur teknik itu ada tiga hal yang kami nilai. Satu, track record-nya. Yang kedua, komitmennya. Ketiga, filosofinya," ujar Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin (25-8-2025).

"Jadi kalau lihat track record, pengalamannya sudah tidak bisa diargumentasikan. Punya pengalaman tidak hanya di Eropa, di Asia yang terpenting. Memang kadang-kadang kita ranking 118 sudah berpikir terlalu jauh. Padahal, di Asia kita itu masih mungkin top 20 lebih," lanjutnya.

Lantas, bagaimana rekam jejak Alexander Zwiers selama ini? Mampukah ia menjawab tugas dan tantangan berat yang diemban sebagai Direktur Teknik PSSI yang baru? Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Karier sebagai Pelatih

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Teknik Alexander Zwiers saat diperkenalkan kepada awal media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Karier Alexander Zwiers sebagai pelatih sudah dimulai sejak tahun 1998. Dia pertama kali terjun di dunia kepelathan ketiak ditunjuk sebagai pelatih di tim junior SC Cambuur. Di sana, dia juga bertugas mengasuh tim U-19 hingga tahun 2000.

Setelah itu, dia mencoba tantangan baru sebagai pelatih tim junior Crewe United. Namun, tugas ini tak berlangsung lama hingga akhirnya dia menjadi pelatih FC Groningen untuk menjadi asisten pelatih U-17 dan U-19 hingga 2022.

Alexander Zwiers kemudian memulai petualangan baru di Asia ketika mendapatkan pekerjaan dari Federasi Sepak Bola Qatar. Dia ditunjuk untuk menukangi Timnas Qatar U-15 selama periode 2002 hingga 2005.

Setelah mengakhiri tugasnya tersebut, dia sempat menjalani peran lain di klub lokal Qatar, Al Garafa. DI sana, pelatih asal Belanda ini menghabiskan waktu selama kurang lebih dua tahun untuk membina skuad U-17.

Karier kepelatihan terakhirnya dihabiskan bersama tim asal Arab Saudi, Al Ahli. Sama seperti tugas-tugas sebelumnya, Zwiers juga memperoleh mandat untuk menjadi pelatih akademi U-13, sekaligus menjadi asisten Direktur Teknik Akademi.


Pembinaan Usia Muda

Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. (Bola.com/Muhammad Adi Yaksa)

Sebagian besar karier Alexander Zwiers memang tak jauh dari pembinaan pemain usia muda. Sebab, pada 2012, dia memulai peran baru sebagai Direktur Akademi di klub Meksiko, Chivas, periode 2012-2013.

Dari sana, dia terbang jauh menuju Kazakhstan untuk menjadi Direktur Akademi FC Kairat Almaty. Dia bertugas menyiapkan sistem pembinaan untuk skuad U-8 hingga U-13, serta jadi asisten direktur teknik.

Sejak saat itu, Zwiers menjalankan peran sebagai Direktur Akademi di sejumlah klub yang berbeda, termasuk dua klub asal Uni Emirat Arab, yakni Shabab Al-Ahli (2014-2015), Al-Wahda (2015-2018), dan Al-Nasr (2018-2019).

Adapun pekerjaan terakhirnya sebelum berlabuh di Indonesia ialah menjadi Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania. Selain itu, ia menjadi Instruktur Lisensi AFC-Pro selama periode 2019 hingga 2025.


Fokus Pekerjaan Pertama

Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. (Bola.com/Muhammad Adi Yaksa)

Setelah menerima pekerjaan baru sebagai Direktur PSSI, Zwiers tak ingin menghabiskan banyak waktu. Dia akan langsung merancang program untuk menjalankan tahap awal yang berlangsung selama 100 hari pertama.

"Saya sangat yakin bahwa kesuksesan bukan faktor individual, tetapi dibangun bersama oleh negara dan klub. Filosofi saya adalah semua pemain perlu bersatu, lihat kekuatan yang dimiliki, lihat apa yang perlu dibangun," ujar Alex Zwiers dalam konferensi pers perkenalannya.

"Jadi, di 100 hari pertama, saya ingin melihat, menganalisis, mengobservasi apa yang menjadi kekuatan Indonesia, apa yang kurang, apa yang harus kami perbaiki. Saya rasa itu yang paling penting karena kita semua punya satu tujuan, menjadikan Indonesia sebagai tim besar," ucapnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}